Dalam beberapa tahun terakhir, obat-obatan seperti Saxenda (liraglutide) semakin banyak dibicarakan sebagai salah satu terapi tambahan dalam program pengelolaan berat badan, terutama bagi individu dengan obesitas atau kelebihan berat badan berat. Namun, bukan berarti obat seperti Saxenda bisa digunakan sembarangan atau sebagai “jalan pintas”. Dokter gizi — yang ahli dalam aspek nutrisi dan medis — memiliki peran penting dalam membantu pasien memahami kapan dan bagaimana penggunaan obat ini dapat dipertimbangkan secara aman dan efektif.
Apa Itu Saxenda / Liraglutide?
Saxenda adalah obat injeksi harian yang mengandung zat aktif liraglutide, termasuk dalam golongan agonis reseptor GLP‑1. Obat ini bekerja dengan memperlambat pengosongan lambung dan memberi sinyal kenyang ke otak, sehingga nafsu makan dapat berkurang. buysaxendapen.com
Meski begitu, efektifitas Saxenda sangat bergantung pada dukungan pola makan sehat, aktivitas fisik, dan pemantauan medis yang ketat.
Pandangan Dokter Gizi: Kapan Saxenda Bisa Dipertimbangkan?
Dokter gizi umumnya mempertimbangkan beberapa faktor berikut sebelum merekomendasikan penggunaan Saxenda atau produk sejenis (mis. “BuySaxendaPen”):
- Indikasi medis / kriteria obesitas
Saxenda lebih umum direkomendasikan pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) ≥ 30 kg/m² atau BMI ≥ 27 kg/m² dengan komorbid (seperti hipertensi, diabetes tipe 2, dislipidemia). Ia bukan solusi untuk orang dengan kelebihan berat badan ringan saja. - Pemeriksaan komprehensif dan evaluasi risiko
Dokter gizi akan meminta riwayat medis, status fungsi ginjal, hati, pankreas, riwayat penyakit tiroid, atau gangguan pencernaan seperti gastroparesis. Karena penggunaan liraglutide memiliki potensi efek samping seperti pankreatitis, gangguan kandung empedu, atau iritasi gastrointestinal. - Pendampingan pola makan dan gaya hidup
Bahkan jika obat diberikan, dokter gizi akan merancang diet rendah kalori seimbang, memastikan asupan nutrisi tercukupi, dan memberikan rekomendasi aktivitas fisik. Tanpa perubahan gaya hidup, manfaat obat sangat terbatas. - Pemantauan dan penyesuaian dosis
Dosis Saxenda biasanya dimulai secara bertahap — misalnya 0,6 mg/hari sebagai awal — kemudian ditingkatkan secara bertahap hingga dosis maksimum (3,0 mg/hari) sesuai toleransi pasien.
Dokter gizi bersama tim medis akan memantau respons pasien, faktor toleransi, serta munculnya efek samping. - Keterjangkauan dan kontinuitas penggunaan
Obat seperti Saxenda bisa menjadi beban biaya cukup tinggi. Dokter gizi akan memperhitungkan apakah pasien mampu berkomitmen jangka panjang dan menyarankan alternatif bila obat tidak sesuai. (Bahkan di pengalaman pengguna, biaya dan ketersediaan sering menjadi kendala)
Saran Praktis dari Perspektif Dokter Gizi
- Konsultasi terlebih dahulu
Jangan membeli atau menggunakan “BuySaxendaPen” (atau produk sejenis) tanpa resep resmi dan pengawasan dokter. Produk ilegal atau pembelian via kanal tak resmi bisa berisiko terkait keamanan, kemurnian, dan dosis. - Gunakan sebagai “alat bantu”, bukan pengganti gaya hidup sehat
Obat ini hanya efektif bila diiringi diet terstruktur dan kebiasaan aktivitas fisik yang konsisten. - Kenali efek samping dan segera laporkan
Efek samping seperti mual, muntah, sakit perut, perubahan pencernaan, pusing atau reaksi lokal di tempat suntikan perlu diwaspadai. Jika muncul gejala serius (nyeri perut hebat, gangguan fungsi ginjal, gangguan tiroid) harus segera konsultasi ke dokter. - Lakukan evaluasi berkala
Dokter gizi akan melakukan evaluasi apakah pengobatan memberikan manfaat (penurunan berat badan yang signifikan), toleransi pasien, dan apakah perlu penghentian bertahap.
Rekomendasi dokter gizi terhadap “BuySaxendaPen” harus didasarkan pada pertimbangan medis yang matang, evaluasi risiko, serta kesiapan pasien dalam menjalani program diet dan gaya hidup sehat. Saxenda bukanlah solusi instan atau tanpa konsekuensi. Jika Anda sedang mempertimbangkan penggunaan obat ini, kuncinya adalah tidak berjalan sendiri, melainkan berada dalam bimbingan profesional kesehatan.